Monday, May 21, 2012

Penyakit Mata Glaukoma


Glaukoma adalah suatu penyakit yang umumnya ( tetapi tidak selalu ) disebabkan karena tekanan di dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia setelah katarak, biasanya terjadi pada usia lanjut.

Penyebab Glaukoma :
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan jernih yang disebut humor aqueus. Humor aqueus berfungsi memberikan oksigen dan nutrien ke kornea dan lensa mata. Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata kesaluran luarnya.

Jika terjadi penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior atau karena produksi humor aqueus yang berlebihan, maka akan terjadi peningkatan tekanan pada mata. Pada keadaan normal, tekanan intraokular adalah 11-20 mmHg, sementara pada glaukoma tekanan tersebut dapat meningkat sampai 35-50 mm Hg. Peningkatan tekanan intraokuler ini akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata. Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati.

Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata yang jika tidak diobati dapat menyebabkan kebutaan.  

Dua Jenis Utama Glaukoma :
- Glaukoma Sudut Terbuka/ Open Angle Glaucoma
Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat
- Glaukoma Sudut Tertutup/ Angle-Closure Glaucoma.
Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris.

Tanda dan Gejala Glaukoma Sudut Terbuka
Glaukoma sudut terbuka merupakan glaukoma yang kronis, cenderung berkembang lebih lambat/ pada awalnya peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala, lama-lama timbul gejala berupa:
- Pandangan ke samping berkurang
- Sakit kepala ringan
- Gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada saat memasuki ruangan gelap).
- Akhirnya akan terjadi penyempitan lebar penglihatan yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan/ disebut penglihatan terowongan yang jika tidak diobati akan menyebabkan kerusakan saraf optikus yang menjalar ke seluruh bagian lapang pandang serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif/ menyebabkan kebutaan.

Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia.
Glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam.

Tanda dan Gejala Glaukoma Sudut Tertutup
Glaukoma sudut tertutup dapat muncul tiba-tiba dan sering menyakitkan, berkurangnya penglihatan dapat berkembang dengan cepat sebelum terjadinya kerusakan permanen. 

Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan:
- Penurunan fungsi penglihatan yang ringan
- Terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya
- Nyeri pada mata dan kepala.
- Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup.
Gejala tersebut berlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut.

Serangan lanjutan menyebabkan :
- Hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang amat sangat/ seperti diremukkan
- Penderita juga mengalami mual dan muntah.
- Kelopak mata membengkak, mata berair dan merah.
- Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang.

Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu) bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris. Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak. Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu.


Selain kedua jenis glaukoma di atas ada juga jenis glaukoma sekunder. Pada glaukoma sekunder tekanan bola mata tinggi karena berbagai macam penyakit yang tidak ditangani seperti katarak, infeksi, tumor, uveitis, penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata, perdarahan ke dalam mata, peradangan, pemakaian obat mata kortikosteroid yang berlebihan atau penyakit mata lainnya yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior.

Ada juga jenis glaukoma kongenitalis yang merupakan penyakit bawaan sejak lahir, dimana terjadi gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus. Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan.

Diagnosa Glaukoma Dilakukan Dengan Cara : 
- Pemeriksaan dengan oftalmoskop bisa menunjukkan adanya perubahan pada saraf optikus 
- Pengukuran tekanan intraokuler dengan tonometri.
- Pengukuran lapang pandang dengan perimetri
- Melihat sudut bilik depan mata (dengan goniolens)
- Ketajaman penglihatan
- Tes refraksi
- Respon refleks pupil
- Pemeriksan slit lamp
- Pemeriksaan gonioskopi (lensa khusus untuk mengamati saluran humor aqueus)

Penanganan dan Perawatan Glaucoma :
Tujuannya adalah untuk menurunkan tekanan bola mata dan mencegah kerusakan saraf penglihatan.

• Obat-obatan (lokal mata atau sistemik dengan diminum atau injeksi intravena)
Untuk glaukoma sudut terbuka obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol) yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata. Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).

Untuk glaukoma sudut tertutup, minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma. Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).
Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat. Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker. 

Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah peradangan, diberikan kortikosteroid dan obat untuk melebarkan pupil.

• Operasi untuk memperlancar aliran humor aqueus
• Dengan laser

1 komentar:

Anonymous said...

OBAT HERBAL GLUKOMA

OBAT HERBAL RABUN JAUH DAN RABUN DEKAT

OBAT HERBAL ABLASIO

SUPLEMEN SERBUK MERAWAT KESEHATAN MATA

Post a Comment