Thursday, March 14, 2013

Gejala Mimisan & Penyebab Mimisan Pada Anak


Mimisan atau istilah kedokterannya disebut dengan epistaksis adalah suatu keadaan dimana darah keluar dari hidung, baik secara tiba-tiba ataupun akibat benturan. Perdarahan dapat berupa aliran darah yang banyak atau sekedar komplikasi ringan. Mimisan biasanya tidak berbahaya selama anak masih terlihat sehat, aktif bergerak dan tidak disertai gejala demam.

Penyebab mimisan pada anak :

Selaput Lendir dan pembuluh darah tipis         
Mimisan pada anak terjadi karena selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti trauma ringan (mengorek hidung, jatuh, terpukul), udara dingin atau panas terik yang menyebabkan selaput lendir hidung menjadi kering, keras atau retak, maka darah langsung mengucur keluar. Biasanya mimisan terjadi spontan, ringan dan mudah berhenti.

Alergi
Anak usia di bawah 5 tahun cenderung lebih mudah mengalami alergi yang ditandai dengan bersin-bersin, sering flu/ pilek yang terkadang disertai batuk berdahak dan napas berbau. Bersin dan flu dapat mengakibatkan mimisan. Untuk mengurangi terjadinya mimisan maka perlu dicari penyebab timbulnya alergi untuk dihindari.

Infeksi
Mimisan dapat terjadi karena ada infeksi, terutama di daerah hidung, misalnya infeksi sinus yang mengakibatkan pembuluh darah melebar. Umumnya, darah akan keluar dari hidung, tetapi terkadang darah tidak keluar dari hidung, melainkan tertelan ke tenggorokan.

Penyebab lainnya
Mimisan bisa terjadi pada pengguna spray hidung untuk mengatasi pilek alergi & pilek non alergi. Juga terjadi pada mereka yg menghirup zat kimia tertentu seperti Amonia, pada pemakai kokain dan pada penderita common cold.


Gangguan mimisan umumnya akan berkurang sesuai dengan pertambahan usia karena dengan semakin bertambahnya usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidung sudah semakin kuat, hingga tak mudah pecah. Daya tahan tubuh juga semakin kuat sehingga alergi tidak mudah kambuh.

Pertolongan pertama mengatasi mimisan/ menghentikan mimisan :
  • Dudukkan anak dengan tenang dengan posisi kepala lebih tinggi dari jantung, jangan berbaring tanpa bantal.
  • Minta anak untuk membungkuk ke depan sedikit dan bernafas dari mulut.
  • Tekan/ jepit semua bagian lunak dari hidung bersama-sama dengan jempol dan jari telunjuk.
  • Tekan secara kuat ke arah wajah, dengan menekan bagian yang dijepit pada tulang wajah.
  • Lakukan hal tersebut selama 5 menit, ulangi beberapa kali sampai pendarahan berhenti.
  • Kompreskan es batu yang sudah diremukkan dan dibungkus dengan kain pada hidung dan pipi.
  • Jika setelah 15 menit masih tetap berdarah, bawalah ke dokter atau ke rumah sakit terdekat. 

Untuk mengatasi mimisan bisa juga dengan melakukan cara tradisional yaitu dengan menggunakan daun sirih. Caranya : gulung selembar daun sirih yang sudah dicuci air bersih lalu masukkan hidung anak untuk menyumbat darah yang keluar akibat mimisan. Daun sirih merupakan adstringent, yang berfungsi menciutkan pembuluh darah. 

Selain itu untuk mencegah mimisan kambuh, dapat dengan melakukan
akupuntur yang dapat memperkuat kapiler di hidung.P engobatan akupuntur dilakukan seminggu dua kali sebanyak 6-10 kali. Akupuntur memberi hasil terapi yang sangat baik pada kasus mimisan anak.

Meski pada umumnya kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan pada anak cukup sering terjadi, karena ada kemungkinan anak mengidap penyakit berbahaya seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah, leukemia, talasemia berat, hemofilia atau tumor pada hidung.

5 komentar:

gita said...

terima kasih atas informasinya yach.

ULVA INDRA said...

gimana kalau mimisan pada anak sering terjadi disaat anak batuk

Unknown said...

pengalaman saya atasi dengan : ambil daun sirih, dekatkan ke hidung anak.

Anonymous said...

Terima kasih banyak infonya...berkat artikel ini Ɔǟϑΐ gak panik lg ngeliat jagoan qu mimisan...

Unknown said...

Kalau anak mimisan sehabis demam gimana ya?

Post a Comment