Sunday, April 15, 2012

Penyakit Stroke Faktor Resiko, Gejala, Pencegahan & Penanganannya


Penyakit stroke atau serangan otak adalah kondisi yang terjadi ketika sebagian sel-sel otak mengalami kematian akibat terhentinya suplai oksigen dan nutrisi sehingga sebagian otak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini dapat terjadi karena terbentuknya gumpalan darah/ penyumbatan di pembuluh darah otak atau pembuluh darah yang menuju otak ( ischaemic stroke )  atau ada pembuluh darah di otak yang pecah ( hemmorrhagic stroke ).

Ischaemic stroke merupakan jenis stroke yang lebih sering terjadi ( mencakup 80% kasus ) tetapi kematian yang disebabkan stroke jenis ini lebih rendah, sedangkan hemmorrhagic stroke kasusnya lebih sedikit dan sering menyebabkan kematian pada penderita yang masih berusia muda ( < 40tahun ).

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia, masalah penyakit stroke semakin penting dan mendesak karena kini jumlah penderita stroke di Indonesia menduduki urutan pertama di Asia. Jumlah kematian yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke merupakan penyebab kecacatan serius menetap nomor satu di seluruh dunia.  

Faktor Resiko Terjadinya Penyakit Stroke :
Memiliki 2 atau lebih faktor resiko berikut ini berarti memperbesar peluang untuk terkena stroke :
- Penderita hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi dan penyakit jantung lainnya
- Memiliki riwayat gangguan pembuluh darah atau pembekuan darah
- Obesitas/ kegemukan
- Merokok dan minum alkohol
- Usia diatas 55 tahun
- Riwayat keluarga, jika ayah atau ibu pernah menderita stroke, maka anda perlu berhati-hati karena resiko terkena stroke lebih besar dibandingkan mereka yang orangtuanya tidak mempunyai riwayat stroke.

Tanda dan Gejala Penyakit Stroke :
- Mendadak mati rasa/ baal, kesemutan dan kelemahan/ kelumpuhan pada  wajah, tangan ( tidak dapat mengangkat kedua tangan ) atau kaki, umumnya terjadi pada salah satu sisi tubuh
- Mendadak kebingungan, lupa mendadak, sulit berbicara/ cadel ataupun sulit memahami pembicaraan
- Mendadak muncul masalah penglihatan  pada satu atau kedua mata (penglihatan ganda, penglihatan gelap)
- Mendadak kesulitan berjalan dan kehilangan  keseimbangan/ koordinasi tubuh
- Mendadak sakit kepala yang parah tanpa sebab yang jelas, kadang disertai leher kaku, nyeri wajah atau nyeri di antara dua mata
Apabila anda menemui seseorang dengan gejala di atas maka bawa segera yang bersangkutan ke rumah sakit secepat mungkin.

Pencegahan Penyakit Stroke :
- Minum obat yang teratur untuk penderita hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung lainnya.
- Untuk penderita obesitas minum obat penurun berat badan secara teratur, terapkan pola makan sehat dan olahraga secara teratur.
- Hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol
- Teratur berolahraga, minimal 3 kali seminggu
- Biasakan makan makanan sehat, kurangi makanan berlemak/ berkolesterol tinggi, yang manis-manis, yang digoreng, perbanyak makan sayur dan buah
- Kurangi stress dengan cara berlibur keluar kota, melakukan hobby seperti berkebun, menikmati lagu-lagu favorit, menonton film, pergi ke taman/ museum dll
- Rutin melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan  menyeluruh ( general chek up )

Bagaimana Menjalani Kehidupan Setelah Mengalami Stroke
 Stroke dapat sembuh sempurna atau tidaknya tergantung pada :
- Jenis stroke : sumbatan atau perdarahan
- Lokasi stroke
- Besar kecilnya lesi
- Faktor resiko

Bila lokasi stroke di otak mengenai bagian yang sangat penting dan lesi cukup luas seperti pada batang otak maka kemungkinan kesembuhannya akan lebih buruk. Demikian juga jika stroke disertai dengan adanya fibrilasi atrium di jantung maka kemungkinan besar akan terjadi stroke berulang. Sebaliknya jika lokasi stroke di otak tidak mengenai bagian yang sangat penting dan luas lesi kecil dengan faktor resiko yang tertangani dengan baik maka stroke dapat sembuh sempurna.

Banyak tantangan yang akan muncul setelah mengalami stroke, baik bagi penderitanya maupun keluarganya. Biasanya saat kembali ke rumah muncul rasa kahwatir akan terjadi serangan stroke kembali, selain itu penderita stroke akan mengalami kesulitan/ keterbatasan saat melakukan aktifitas keseharian sehingga harus bergantung pada anggota keluarga yang lain.

Akan tetapi penderita yang selamat dari stroke dapat kembali bekerja bila sudah mengalami banyak perbaikan. Mereka harus memulai hidup sehat, rutin minum obat yang diresepkan dokter, menghindari semua faktor resiko yang ada, juga melakukan fisioterapi/ rehabilitasi. Tujuan fisioterapi  adalah untuk mempercepat terjadinya pemulihan dan membantu mengurangi kecacatan yang terjadi. Fisioterapi ini tergantung pada tingkat kecacatan yang ditimbulkan akibat penyakit stroke.

0 komentar:

Post a Comment