Saat ini jumlah anak yang mengalami kelebihan berat badan/ obesitas semakin meningkat. Hal ini disebabkan antara lain karena :
- Faktor orang tua yang sibuk sehingga lebih sering membawa anak ke restoran siap saji.
- Orang tua yang memang ingin agar anaknya gemuk, yaitu dengan memberi makan anak sebanyak yang mereka minta, memberi susu sebanyak yang mereka mau, memberi jajanan apa saja yang diminta anak dll. Mereka biasanya berpendapat, anak yang gemuk adalah gambaran anak yang sehat dan lucu.
- Anak terlalu sering mengkonsumsi minuman ringan bersoda.
- Anak kurang bergerak karena terlalu banyak menonton TV, bermain game, bermain komputer dsb.
- Faktor genetik/ bawaan.
Akan tetapi tidak semua anak berberat badan ekstra dikategorikan mengalami kegemukan atau
obesitas. Ada anak yang memiliki kerangka tubuh lebih besar dari
rata-rata anak seusianya dan anak-anak juga biasanya memiliki jumlah lemak tubuh yang
berbeda di berbagai tahap pertumbuhannya. Untuk pastinya dapat menggunakan rumus BMI ( Body Mass Index ).
Kegemukan atau obesitas pada anak dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka, antara lain :
- Lebih berisiko terkena masalah kesehatan di masa dewasa, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, kanker dan penyakit jantung.
- Lebih cepat mengalami masalah sendi dan otot
- Mengalami masalah emosional dan perilaku, seperti merasa rendah diri dan depresi karena sering menjadi bahan ejekan teman-temannya/ bullying.
Tips mengatasi Obesitas pada anak :
- Batasi jumlah makanan dan minuman tinggi kalori dan gula seperti coklat, minuman bersoda, biskuit, kue, dan es krim. Perbanyak konsumsi buah, sayur, jus buah, agar-agar, kripik sayuran, susu rendah lemak dll serta jangan jadikan makanan cepat saji sebagai acara rutin mingguan
- Olah makanan dengan metode panggang atau dikukus, kurangi metode goreng.
- Ajarkan anak untuk mengunyah makanan lebih lambat, karena anak akan merasa lebih cepat kenyang dan cenderung tidak makan berlebihan saat makan.
- Makanlah di meja makan. Makan di depan TV atau layar komputer membuat anak tidak menyadari seberapa banyak yang dikonsumsi dan apakah ia sudah kenyang.
- Sajikan makanan dalam porsi yang lebih kecil.
- Jangan gunakan makanan sebagai upah atau suap.
- Biasakan anak sarapan untuk menghindari anak makan berlebihan saat makan siang.
- Hindari konsumsi makanan ringan sambil beraktivitas, seperti sambil menonton televisi atau mengerjakan PR. Karena anak menjadi tidak menyadari seberapa banyak yang sudah mereka makan.
- Biasakan anak makan dengan teratur pada jam yang telah ditentukan.
- Biasakan anak untuk memesan makanan sehat ketika makan di luar, misalnya lebih memilih menu gado-gado daripada steak.
- Batasi waktu nonton TV dan bermain komputer, sebaliknya dorong anak melakukan gerak badan/ melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit setiap harinya. Gerak badan dapat dilakukan dengan berjalan atau bersepeda ke sekolah atau ke toko.
- Usahakan seminggu atau dua minggu sekali melakukan acara olahraga keluarga/ kegiatan di luar rumah seperti berjalan kaki, naik sepeda, berenang, bermain bulu tangkis, pergi ke kebun binatang, ke museum dll.
- Minta anak untuk membantu melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti menyapu halaman, menyapu rumah, membantu mencuci mobil/ motor dll.
- Beri contoh untuk anak anda dengan kebiasaan makan anda yang baik dan berolahraga.
Referensi : majalahkesehatan.com
0 komentar:
Post a Comment